Kemarin, harga emas naik, bersiap untuk minggu terbaik dalam sebulan terakhir saat para trader menghadapi ketidakpastian seputar dimulainya kembali pemerintahan AS setelah jeda enam minggu dan risiko jeda dalam siklus penurunan suku bunga.

Logam mulia diperdagangkan di atas $4.200 per ons, mencerminkan peningkatan mingguan sekitar 5% dan memulihkan penurunan dari sesi sebelumnya. Ekspektasi penurunan suku bunga lainnya di AS, didorong oleh prospek ekonomi yang lemah, terus memberikan angin segar bagi logam mulia, yang tidak memberikan bunga. Pertumbuhan lima hari pada perak melebihi 10%, mendekati level rekor bulan lalu.

Kenaikan harga emas mencerminkan respons pasar klasik terhadap ketidakstabilan. Ketika situasi politik dan ekonomi tidak jelas, para investor cenderung beralih ke aset safe-haven seperti emas, melihatnya sebagai cara untuk melindungi modal di tengah risiko yang meningkat. Periode shutdown enam minggu pemerintah AS menimbulkan pertanyaan atas stabilitas ekonomi Amerika, yang tentu saja meningkatkan permintaan terhadap logam mulia. Selain itu, diskusi dalam Federal Reserve mengenai kebijakan moneter masa depan menciptakan kegelisahan tambahan di pasar. Jika Fed menghentikan siklus penurunan suku bunganya, hal itu dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai aset defensif.

Kenaikan harga emas minggu ini mungkin juga diperkuat oleh model teknikal di mana para trader yang menjual opsi murah terpaksa membeli kontrak berjangka emas sebagai lindung nilai. Dalam pasar yang lesu, setiap kenaikan harga mendadak dapat memperkuat minat beli dan memicu lonjakan tajam, bahkan tanpa permintaan baru dari pembeli emas fisik.

Meskipun bulan lalu harga emas mundur dari level rekor di atas $4.380, harga tersebut masih meningkat hampir 60% tahun ini dan berada di jalur untuk mencapai kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Bank sentral telah meningkatkan pembelian, berusaha untuk melindungi nilai dan mendiversifikasi aset, sementara para investor telah mengalirkan uang ke logam tersebut sebagai safe haven terhadap meningkatnya ketidakstabilan fiskal di beberapa ekonomi terbesar dunia.

Logam mulia terus mendapatkan dukungan karena prospek Fed untuk menyuntikkan likuiditas tambahan ke dalam sistem keuangan.

Mengenai gambaran teknikal saat ini untuk emas, pembeli perlu melewati resistance terdekat di $4.186. Ini akan memungkinkan untuk menargetkan $4.249, yang cukup sulit untuk ditembus ke atas. Target terjauh akan berada di area sekitar $4.304. Jika emas menurun, pihak penjual akan mencoba menguasai $4.124. Jika mereka berhasil, breakout rentang ini akan memberikan pukulan berat pada posisi pihak pembeli, yang berpotensi menurunkan emas ke titik minimum $4,.062 dengan prospek mencapai $4.008.